CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEKSI

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEKSI

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEKSI, Hasrat-Bispak47 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Biarpun saya telah terasa cukup tambah enak, saya masih pengin bermalas-malasan, dan membebaskan badanku yang telanjang bundar dan terselinap dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku dan wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terlintas momen pada hari tempo hari bersama Andy, dimulai dengan sikap canggungnya di sekolah saat temaniku hingga sampai kembali lagi ke kelasku, serta yang paling membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku supaya selekasnya istirahat serta tidur sebab ia mengetahui saya kelelahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kelelahan karena belajar hingga malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, rupanya telah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap jalani ini hari yang entahlah bakal memberinya warna apalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal sewaktu kupakai jalan, juga lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum sembuh betul seusai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walau sebenarnya saya telah istirahat semalam tanpa problem, juga saya telah tidur lebih dini sehabis terima SMS Andy sekitaran jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku untuk ambil bra dan celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menetapkan untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa sangat was-was, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu kalaupun saya tak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEKSI

Adakalanya saya menyambat, sewaktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga sekarang saya baru merasai jika otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis mengerjakan sit up berkali barangkali.

Akan tetapi perlahan-lahan saya memahami satu perihal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… saat pagi pagi telah kisruh gini…", saya mengeluh serta memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk melepaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Seusai saya gantungkan seluruh lembar kemeja yang hendak kukenakan serta handukku, saya menggembok pintu kendati pun saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh jika saya mesti mandi tanpa ada menutup pintu kamar mandi, serta saya tidak pingin bila saya jadi biasa sesuai itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus berikan kesegaran. Seusai usai, saya selekasnya keringkan badanku dan kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… bila kedepannya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berujar di bayang-bayang diriku di cermin, dan sekarang hatiku jadi berduka.

Saya mulai menggunakan busana serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang berada pada tas sekolahku, menegaskan tiada yang ketinggalan serta gak lupa saya masukkan mobile-phoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat beres-beres tampilanku di muka meja dandanku, waktu tau-tau saya dengar handphoneku mengeluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu kalaupun ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari mobile-phoneku, dan lekas membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah lebih enak? Saya ingin ini hari kamu udah lebih sehat dan tidak lelah.'

Saat saya memandang nama pengirimnya merupakan Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku lekas menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya udah lebih sehat juga sudah tak letih. Saya suka sekali sebab saya terasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Sehabis saya simpan mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai tampak rapi dan elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak di mukaku.

Ini hari saya ingin dilihat lebih elok serta menarik didepan Andy, dan saya memoleskan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari melihati diriku di cermin pastikan tidak ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menuju pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih pada Sulikah. Kemudian saya menggembok pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di samping rack sepatu, serta saya menggunakan kaus kaki namun juga sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran-heran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Terima kasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku sebagai berikut, walau kalaupun menyaksikan Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu tak bisa terjadi sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari rata-rata, sebab tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin menjadi dilihat tak menarik untuk Andy. Secara sekejap saya mengakhiri sarapanku, serta sesudah membersihkan tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Dari sana saya memandang pak Berbudiin sedang mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku saat itu juga hentikan tugasnya, serta dia menatapku seperti baru pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari terus menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijaksanain, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengin pergi sekolah nih", saya berujar pada pak Bijakin sekalian menunjuk lap masih yang ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia mengerjakan itu sembari selalu menatapku. Waktu saya lihat sekitar, saya lihat Wawan dan Suwito pun berlaku sama, mereka terus mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian semuanya mengapa sich? Tidak pernah review cewek cakep ya?!", saya berniat menyentak dengan nada yang lumayan keras sampai semua terperanjat.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya mengendalikan tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha terus memasangkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka di waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEKSI

"Eh eh… kalian ingin apa? Tidak! Tidak mau!!", memahami apa yang bakal dijalankan oleh pak Berbudiin, Wawan serta Suwito, saya berseru kuatir dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menggembok pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pula biar mereka dapat dengar jawabanku yang tentu kuusahakan untuk membikin mereka makin dongkol.

"Marilah non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tidak ingin! Kelak bajuku lecek! Utamanya tak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya berencana mengerling mengarah mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut mengandaikan apa yang bakal terjadi jika saat ini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab dipaksakan layani gairah birahi mereka terlebih dulu.

Selesai sekian kali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun sesaat, pada akhirnya mereka berserah pula dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan dan menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan saat saya memandang mereka bertiga pura pura tidak tahu jika mereka harus membuka pintu garasi serta pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai mereka terkaget dan seluruh alat bersih bersih yang berada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya telah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang terdekat dengan mobilku tampak bersungut sungut sekalian memberikan pintu garasi kemudian  pintu gerbang, sedang Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, kendati pun saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga tentu akan membalasnya sakit hati padaku, entahlah melalui langkah menjadikanku piala bergilir atau piala bersama-sama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidaklah ada siapa siapa di dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bisa mereka lakukan padaku sesudah seluruh yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya nyata-nyata harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding takut mengandaikan perbudakan semacam apa yang harus kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Seusai pintu terbuka semuanya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak ingin memikir apa yang bisa berlangsung dengan diriku kelak, karena di pikiranku sekarang ini cuman ada satu perihal, yakni saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu untukku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan special cuman untuk Andy. Saya ingin Andy betul-betul ketarik padaku.

II. Keinginan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi di saat saya sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat saat saya memandang Andy anyar turun dari mobilnya. Serta sewaktu saya lihat tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, dan saya puas sekali.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEKSI

Saya gak ingin mimpi cantikku ini musnah demikian saja, karenanya saya lekas meluncur serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kayaknya langsung mengenal kalaupun ini yaitu adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia tungguku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menutup pintu, dan kami berdua sempat sama sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang baru kusaksikan bila parasnya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm…  barusan pagi… saya sudah sehat kok, pun sudah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku lebih terlena waktu saya memandang paras Andy yang ganteng itu tersenyum halus. Tetapi Andy terus menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy terus menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya suka kamu sudah tidak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan girang.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan kalaupun kelanjutan ujaran Andy barusan itu ialah sanjungan dari Andy bila saya dilihat elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kata-kata Andy barusan itu masih membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah meyakini sekali kalaupun Andy senang padaku, dilihat dari sikapnya yang selalu salah tingkah seperti berikut dan kalimat Andy barusan membuktikan kalaupun Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan suara lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengusikk puas, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pula kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan waktu dia mengusung mukanya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu suka atau malu, atau ke-2 nya. Saya gak percaya, namun saya berasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu ujaran apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang terang saya merasai pada pagi ini hari saya mendapatkan asa yang cantik. Serta saya sangat berbahagia di saat Andy terus ambil langkah di sampingku, walau Andy yang kadangkala menengok serta tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Sesuai sama tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan puas, meskipun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang doi. Dan saat ini kami berdua saling diam sekalian selalu ambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit pada Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian ambil langkah masuk ke kelasku. Namun sewaktu saya memandang Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian terus mengambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya tentu dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEKSI

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada insiden spesial, kecuali Jenny yang repot memikat serta menghinaku terkait Andy, pun Sherly yang turut jadi parah kondisi waktu kami bergabung di kantin saat pukul istirahat pertama dan, juga pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Serta jika umumnya saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat menghindar atau tersenyum malu, kendati hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  usai ini udah mengeluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya hingga merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sentil Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian lagi ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah gak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly sesuai ini, namun saya menurut saja sewaktu Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama