CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK PART2

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK PART2, Hasrat-Bispak47 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, di saat dia sedang tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat gontai maka dia tidak dapat menentang di saat ditarik ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh kembali dengan tempat penyelidikan. Dia telah beberapakali harus duduk di dalam ruangan sesuai itu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia justru belum mengetahui siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, juga dia lantas mengaku kalaupun dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang rata-rata tidak sabaran dan berani menentang sekarang menunjuk memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya pengen, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa pakai ia menjadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba melanda paras Margo. Orang ini dahsyat, berpikir Margo… dia bersua musuh yang jauh semakin kokoh dibanding dianya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap hadir pada umumnya, memohon bagian darimu… serta kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengin wanita itu dijarah mati-matian… kau mesti mengatur sampai tamunya bertambah sebagian dari tempat lainnya, meski sesungguhnya tanpa ada kontribusimu juga ia telah dipastikan bakal jadi diva di sana… Sebarkan kabar, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya berkemauan kuat buat bertanya… "Mengapa kau pengin memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau memusnahkan dianya sendiri, sampai kalau waktunya udah tiba… dia akan taat sepenuhnya di diriku… Tetapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan bikin Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira memandang jika Margo menjadi pucat seusai terima telpon itu… dan Mira belum sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo mengusir gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simple itu, tapi hatinya sedikit senang lantaran dia dapat memprovokasi Margo buat memusnahkan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membuat Margo amat takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentu saat ini Mira telah memberinya badannya kepadamu jadi bayaran buat merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau dapat kerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima daerahmu… silahkan siksa Sani, setubuhi berusaha keras, tetapi jangan pernah ia mati… Kau bisa mengajak Mira, supaya ia ikut juga menganiaya Sani buat melepaskan sakit hatinya…"

"Akan tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman kenakan tank kampiun dan celana pendek, gak terlampau memerhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu sama dengan dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia tengah tak mau berbasa-basi. Juga sebetulnya dia sendiri tidak memiliki kawan di Kalirotan. Dia lebih menjadi tertutup dalam pertemanan. Yang dia mau kerjakan hanya buka pahanya lebar-lebar, dan melepaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan maksimal.

"Sani… saya pengen mohon bantuan sekejap, saya ingin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yang menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, akan tetapi Mira meringkus lengannya dan menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira menjurus gang yang ia mengerti sebagai sisi terkejam di Kalirotan, dan tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat buat menjual diri di dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap sebab silau. Dan waktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diperkira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana membidik muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Sebelumnya Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani selekasnya memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat tidak etis, ya… terkecuali Margo…Ia melihat jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak bertanding seperti orang polwan. Dia saat ini cuman berlaga berdasar pada insting survival… serta ini cukup mengejutkan Margo, yang menginginkan bila pelacur yang paling menjadi perhatian ini miliki keterampilan berlaga yang dapat membikin si perwira terlena. Akan tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang kelihatan jika Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai tampak kembali lagi ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberinya tandanya pada seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk muka Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, serta Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang tegas hentikan cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mendesah mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK PART2

Saat ini Margo sendiri yang membantai Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya untuk memberinya pelajaran di Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Akan tetapi saat ini dia mesti memikir dianya sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling cemerlang. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah memikat tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Dan terpenting lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang peroleh keasyikan sama, baik dari istri resmi mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan buat gak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu membawa bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpajang bebas didepan lelaki bajingan yang terus berlakukan beberapa buruh sex komersil ibarat onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya waktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat di saat Margo memerintah anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tiada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta seruan mohon ampun Sani benar-benar tidak digubris oleh Margo yang seperti membebaskan kemarahan yang ditahannya sekian lama ini. Sewaktu lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cedera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara sikatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuma dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya bikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman membuat perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuma menggeletar mengendalikan perih sewaktu pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula usai waktu ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak ke figur badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah dan dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memanglah kejam… akan tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas walaupun cuma kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." ucapnya sembari bangun, menarik samping kaki Mira tuju pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tukasnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat sebab paparan matahari membikin Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat rasakan kesakitan tiada dapat kerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang mengerjakan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya sedang menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo menyaksikan menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri didepan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka banyak kepercayaannya yang gak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pula mengikut tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi kumpulan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figure yang kembalikan pistol yang baru-baru ini membunuh Margo ke sarungnya.

"Lokasi udah ditangkap, semuanya intimidasi udah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacauk dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta merasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan semuanya cedera. Semua dan beberapa dokter mengupayakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Sewaktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tidak ada satu cacat juga yang gak diperbarui, sampai beberapa bekas cidera di badannya baru nampak bila menjadi perhatian dari amat dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada serta berbicara,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda sudah dapat pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia akan pulang? Dengan lemas Sani memakai makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia berasa begitu letih…. begitu sangat letih…

"Tempat tidur ini menjadi bertambah empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

1 tahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkaitan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil begitu memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa client sekarang jadi punyanya, hingga ia kian top dalam berkuasa dibalik monitor walaupun ia saat ini sudah pensiun. Tidak kenapa menyelesaikan profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak sampai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, karena semuanya kartu berada di tangannya. Tahun yang lalu Ryoko divonis mudah, cuman satu tahun penjara. Benar-benar itu hukuman optimal buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menyebutkan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menempuh waktu hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama