CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK, Hasrat-Bispak47 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja udah membinasakan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kejadian Ryoko tuntas, Sani benar-benar kembali pada sana. Tetapi ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta opini dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah diberhentikan, Anda tidak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini banyak barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada di tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan seterusnya karena sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah lembaga dan keluarga, Bambang Harjadi lantas udah wafatkannya. Tidak ada kembali manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara lunglai dan jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak nampak di tengahnya siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apa perbedaan dengan diri kamu? Meski penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastinya arah, serta hujan selalu turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, serta terciprat waktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada dalam sampingnya, dan berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK

Sebentar Sani terheran. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Saat malam…


"Penonton. Kasus penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan membuka lagi fase anyar di saat sekian hari ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diperankan JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian menyebutkan video itu tak ada hubungan dengan kasus ini dan bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri ditemui udah dihentikan secara tidak hormat karena bisa dibuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam selalu menyajikan perihal-perihal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Mereka sedang ada pada satu warung kecil di lokasi kotor, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur sebab ia sendiri telah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang ada pada tivi itu loh!" dahsyat orang laki laki di dekat Sani. "Gua diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin melihat tidak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar kotor menyaksikan kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam dan mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut saksikan film heboh tidak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang saat dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa photo Sani waktu sedang menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto asal dari penyidikan Savitri. Semisalkan Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia pantas berprasangka buruk dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya jadi tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak jelas, tidak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Sama persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya ingin tutup!" kata seorang, nampaknya pemilik warung. "Mari bayar, tak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Tetapi bila gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian mencermati tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun aku terlebih dulu yang pakai ia. Saya kagak ingin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau seluruh yang berada di atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta menempatkannya terlentang di atas meja, disediakan menjadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang telah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Rata-rata minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga ngga gunakan busana ini. Mari, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas peristiwa-kejadian mirip saat masih menyusup, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simpel yang saru dengan ember serta gayung. Mengendalikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tuturnya kamu ingin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita mengatakan, sembari menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil dapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya secara bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada dan paha, tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada pada tengah. Wanita itu memakai blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Biarpun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya selalu lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak pilih ia. Sang bapak pilih Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius terasa tidak miliki harga diri kembali setelah dibuat malu di mata masyarakat, dikeluarkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri saat mabok. Jadi ia juga tidak memikir beberapa macam saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama hal yang didakwakan pelosok dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah area yang patut buatnya, di mana seluruh orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana seluruhnya wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot ajak bercakap atau kenalan sang bapak, dia terus menanggalkan baju laki laki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja buat Ryoko gak lenyap. Sehabis membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, serta terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius untung memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia tidak memikir memakai kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli kemungkinan hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar pendapat, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya terus tegang. Mereka lantas pindah status jadi misionaris, serta sang bapak memacunya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering lantaran kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, walaupun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergolek mengangkang, ngilu. Tetapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membuat beberapa lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Dan barusan Sani bangun serta kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah orang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih seusai digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, serta dia betul-betul tidak pengin kembali menantang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PSK

Lututnya lumayan sakit karena terbentur semen kasar, dan perih sewaktu dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau milik dia ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, serta usaha seharusnya buat memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya buat memberi layanan terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu bila banyak preman itu betul-betul tidak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Semisal Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada lantaran mesti membebaskan unggulannya jadi gaji uang keamanan yang teratur ditagih beberapa preman.  Serta Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu bersamaan badannya yang ditangani ibarat binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan waktu dia masuk ke kamar dan lihat Sani terlentang semaput gak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menjalankan kedudukan sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, bahkan juga kenggunannya kian terpancar walaupun dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, juga hampir gak bermake-up justru membutanya jadi sangatlah anggun, dan menimbulkan banyak lelaki yang menghendaki service dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakan membuat konsumen setianya demikian menyenangi dianya. Dan demikian keseluruhan servis yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumennya tidak lagi mengenal bila si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang terus-terusan layani laki laki, Sani mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bersandiwara untuk bikin banyak tamunya terasa seperti lelaki top.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meskipun realitanya apabila tidak dikarenakan obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karena itu banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai bikin orang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena saat sebelum Sani hadir dirinya-lah unggulan di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara keras.


"Saya tak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meskipun sebetulnya dia bisa menerka wanita yang mana dikatakan Mira, sebab dia sendiri udah berulangkali cicipi kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan gratis sebagai bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud saat tanpa dengan jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama