CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY


CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY, Hasrat-Bispak47 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni orang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor sebagai seseorang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tak pernah pengen menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tetapi nafsu seksku yang tidak tersalurkan ini semakin menggelora tiap-tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang punyai badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap hal semacam itu berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sekalian mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang cukup mungkin menyenangkan hati buatku yakni sejauh 17 cm, gendut serta berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah lantaran tidak ada yang pas tukasnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia tidak menarik perhatianku lantaran badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya mempunyai fantasi khusus yakni dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana metodenya ya agar bisa rasakann badan beliau ini, saya mendapati buah pikiran untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, walau tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa menyaksikan mukanya yang selalu tak mau kalaupun dipotret, siang hari ini saya lalu memperlancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya lihat dosen yang kumaksud sedang masturbasi memakai suatu dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari dengan tujuan untuk menggrebek beliau, waktu tempat dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya nampak jika dia sedang horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia kelihatan kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin sejumlah buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki hasrat besar  ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu harus ikutin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpajang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "udah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku karena amat halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, akan tetapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini simak saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat melihat lihat kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesusahan bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya menyentak,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang terkapar di meja beliau dan merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin emosi lantaran dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki serta paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuma gunakan cd memiliki motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia nampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya bisa merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan tidurin ibu ri…ibu minta..sshh" katanya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia mendampratku dengan keras

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY

saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, memandangnya kian mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya berganti menjadi  desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkenaan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, cadar lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu yaitu telephone seluler milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa jika saya punyai sebuah gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih memacu memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku biar saya menyudahi pacuanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksakan jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih mobile phonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus buat memberinya keasyikan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah karena saya gak hentikan pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telephone, "hhmm iya dek" tuturnya. Ketahui telpon itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Katanya kuatir, sebab kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meskipun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa kalau saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, maka membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


sesudah bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat hasrat barusan, kerudung panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan busanaku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapakah kalaupun tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari sesudah insiden pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" karena saya selalu kenakan kerudung panjang dibarengi gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari ialah sekian hari sehabis saya merasakan bencana pemerkosaan yang tengah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang rada malam sekitaran jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Karena udah termasuk tengah malam, jadi bis yang membawa dosen telah tidak bekerja kembali, karena itu saya memutus untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya ada suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak melihat kalau bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, tetapi lantaran saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama